Perumdam Batu Lanteh Targetkan Setor PAD dan Ciptakan Unit Usaha Baru

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (20/9/2020) Bupati Sumbawa mengatakan bahwa sampai saat ini Perumdam Batu Lanteh Kabupaten Sumbawa belum memberikan konstribusinya dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena itu Bupati yang diwakili Kabag Pembangunan, Usman Yusuf SE saat melaunching sistem pembayaran online melalui Aplikasi “Simalar Mobile”, Sabtu (19/9/2020) kemarin, sangat mengharapkan komitmen dan kinerja nyata seluruh sumber daya di lingkungan Perumdam Batulanteh Sumbawa mulai dari pimpinan hingga jajaran staf, sehingga layanan publik yang diberikan dapat ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Tentunya semua itu harus dilakukan dengan tetap mengedepankan aturan bisnis yang sehat dengan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, bertanggung jawab dan wajar. Dengan layanan seperti ini, diyakini Perumdam dapat menjadi salah satu andalan daerah dalam menghasilkan PAD. Direktur Perumdam Batu Lanteh Sumbawa, Juniardi Akhir Putra, ST., S.ST., M.Kom kepada wartawan, mengakui, perusahaan yang dipimpinnya belum mampu memberikan PAD. Selama ini yang didapat dari PDAM hanya hasil rekening pembayaran air. Dengan kondisi air yang kurang lancar ini, pelanggan yang sebenarnya mencapai 26 ribu tapi yang aktif sekitar 19.700. Sehingga pendapatan yang ada hanya untuk membiayai operasional. Dalam Permendagri menyebutkan jika pelanggan belum mencapai 80 persen dari total kepala keluarga se-kabupaten, maka Perumdam tidak wajib untuk menyetor PAD. Saat ini pelanggan Perumdam masih sekitar 27 persen. Namun sebenarnya itu bukan menjadi ukuran, ketika Perumdam memperoleh profit, maka bisa menyetorkan PAD tanpa harus menunggu jumlah pelanggan sesuai Permendagri. Meski demikian, Juniardi menargetkan selama masa kepemimpinannya dalam 5 tahun ini, Perumda Sumbawa dapat menyetorkan PAD. Selain menggenjot pembayaran rekening dari pelanggan, juga akan membuka unit usaha baru. Sebab dalam perubahan Peraturan Daerah (Perda) menyusul PDAM berubah menjadi Perumdam, memungkinkan untuk membuka usaha baru. “Ini rencana ke depan, untuk saat ini kita masih focus memaksimalkan bagaimana melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Mengingat kondisi air kita yang sangat kritis karena belum adanya penambahan sumber air baku, meski sudah mulai berjalan tapi belum selesai. Kita masih tunggu momen, jangan sampai kita ada usaha lain sementara usaha pokoknya belum lancar, yang justru akan menimbulkan masalah baru,” ujarnya. Dengan adanya sumber mata Ai Ngelar, Telaga Lompa, Bendungan Beringin Sila, dan Bendungan Kerekeh nantinya, Juniardi optimis air akan lancar, pelayanan menjadi maksimal serta adanya penambahan pelanggan, sehingga Perumdam mampu mendorong peningkatan pendapatan daerah. (SR) Let's block ads! (Why?)

Komentar