Produksi Telur Lokal di KSB Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Masyarakat

ProSumbawa SUMBAWA BARAT, samawarea.com (28/7/2020) Kebutuhan telur di Kabupaten Sumbawa Barat cukup besar. Namun sejauh ini produksi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Karenanya masyarakat KSB menerima suplay telur dari luar. Ditemui samawarea.com belum lama ini Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kebupaten Sumbawa Barat,  Jamilatun S.Pt, mengakui hasil produksi lokal peternak ayam petelur di KSB masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Hasil produksi per hari mencapai 11.000 butir, belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat jika dilihat dari jumlah jiwa masyarakat KSB mencapai sekitar 114.000. “Belum termasuk kebutuhan untuk membuat kue jajan dan lainnya,” kata Jamilatun. Melihat kondisi tersebut, pihaknya terus mendorong agar KSB dapat berswasembada telur. Para peternak ayam petelur terus disupport agar bisa berkembang. Selain itu mendorong masyarakat agar berminat beternak ayam petelur. “Pemerintah daerah akan membantu sesuai dengan kekuatan anggaran yang ada. Saat ini karena kondisi Covid bantuan yang kami sediakan hanya 2.800 ekor termasuk pakannya,” katanya. Sasaran bantuan adalah peternak yang sudah berjalan tapi masih membutuhkan bantuan. Jika peternak pemula pasti masih membutuhkan bimbingan dan seringkali tidak bertahan lama. “Ada peternak yang sudah jalan, tapi ayamnya tinggal sedikit akibat penyakit. Inilah yang kita suport kembali agar bisa berkembang dan mandiri,” ujarnya. Pihaknya juga akan memberikan bantuan pakan kepada peternak. Bantuan ini untuk membantu beban mereka mengingat harga pakan di tengah covid ini kian melambung dan berdampak bagi usaha ayam petelur. “Kami berharap dengan bantuan ini peternak kita terus maju dan berkembang, sementara untuk peternak baru nantinya akan dilatih sebelum beternak dan terus dibimbing. Paling penting sebenarnya dalam usaha itu adalah mental usaha kita harus kuat, jangan asal terima bantuan saja. Ini yang tidak bertahan lama,” imbuhnya. Untuk mempercepat perkembangan peternak ayam telur, Jamilatun mengajak pemerintah desa untuk sharing anggaran dengan Pemda. Desa membangun kandang, Pemda yang memberikan bantuan bibit dan pakan. Sedangkan bimbingan dan pengawasan dilakukan bersama sama. “Saat ini kita sudah melakukan kerjasama di dua desa yaitu Desa Rarak Runges dan Mata Iyang. Kami juga akan mengajak desa lainnya agar merasa bertanggung jawab untuk keberlangsungan usaha peternak di desanya,” pungkasnya. (HEN/SR) Let's block ads! (Why?)

Komentar