Prihatin Tingginya Kasus Kekerasan Anak, IISBUD, Dinas P2KBP3A dan LPA Teken MoU

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (3/7/2020) Meningkatnya jumlah kasus tindak kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sumbawa, memantik keprihatinan sejumlah pihak. Tidak hanya kekerasan fisik, namun belakangan ini marak terjadi kekerasan seksual. Anak-anak tidak hanya menjadi korban tapi juga sebagai pelaku. Salah satu keprihatinan ini ditunjukkan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Samawa Rea (IISBUD Sarea). Kampus yang berlokasi di kaki Bukit Olat Maras ini ingin melakukan pendampingan atau advokasi terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan anak-anak. Karenanya IISBUD membangun kerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sumbawa dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA). Kerjasama ini ditandai dengan ditandatanganinya Memorandum of Undestanding (MoU) yang bertepatan dengan agenda pembekalan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan IV Tahun 2020 dengan tema “Berbasis Riset dan Kerja Sosial”, Kamis 2 Juli 2020 lalu di Science Techno Park (STP) Kabupaten Sumbawa. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IISBUD Sarea, Joni Firmansyah, S.IP, M.I.P dalam sambutannya menyebutkan, IISBUD SAREA memiliki dua program studi yang dapat dilibatkan secara aktif dalam menanggapi isu-isu tersebut, yaitu Prodi Ilmu Hukum dan Prodi Sosiologi. Prodi Ilmu Hukum dapat menjalankan fungsinya untuk melakukan pendampingan kepada korban kekerasan, sedangkan Prodi Sosiologi melakukan kontrol sosial melalui agenda riset dan project social. Untuk diketahui ungkap Joni, kerjasama dengan P2KBP3A Sumbawa dan LPA merupakan komitmen IISBUD Sarea dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi, terutama dalam aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Upaya ini bertujuan agar tidak terjadi lagi tindak kekerasan terhadap anak yang semestinya untuk dilindungi dan diberi perhatian. Sementara Kepala Bidang PPPA P2KBP3A Sumbawa, Laeli Febrianti, S.STP., M.Si usai penandatanganan MoU sekaligus mengisi pembekalan menyampaikan, pemerintah dapat bekerjasama dengan civitas akademika dalam menyukseskan program-programnya. “Kami sangat antusias apabila melalui agenda Kuliah Kerja Nyata ini, IISBUD Sarea dapat memberikan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan dan kewaspadaan,” ucapnya. Di tempat yang sama, Fathiatulrahma, S.Pd–Pekerja Sosial dan Pendamping Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa menjelaskan, kasus kekerasan terhadap anak khususnya di Kabupaten Sumbawa marak terjadi. Butuh upaya kongkrit dan aksi nyata untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Semua elemen masyarakat seharusnya dapat terlibat agar kekerasan terhadap anak dapat diantisipasi. (SR) Let's block ads! (Why?)

Komentar