Menkop Janji Datangkan Komunitas Kreatif Muda Bandung ke NTB

ProSumbawa MATARAM, samawarea.com (10/7/2020) Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meminta para pelaku UKM/IKM mempersiapkan diri dalam menghadapi New Normal. Ia pun turut mengajak UKM/IKM yang ada agar berani menggunakan media digital dalam memasarkan produk mereka. Menteri menilai, saat ini merupakan momentum untuk UMKM berani memanfaatkan media digital tersebut. “Kami memperoleh gambaran dari beberapa pelaku e-Commerce, bahwa UMKM yang mampu bertahan di masa pandemi adalah UMKM yang melakukan refocusing produk, inovasi produk dalam kegiatan usahanya, termasuk UMKM yang memanfaatkan momentum saat ini untuk masuk ke dunia digital,” terang Menkop dan UKM ketika menjadi pembicara pada Webinar UMKM Siap Digital bertempat di Ruang Kerja Gubernur, Kamis, 9 Juli 2020. Saat berdialog dengan Gubernur NTB Dr H. Zulkieflimansyah di Webinar tersebut, Teten berjanji akan segera melakukan kunjungan kerja ke NTB. Ia akan membawa anak-anak muda atau komunitas kreatif muda dari Bandung, yang merupakan para pemuda jaringan kreativepreuner dengan berbagai keahlian untuk berdiskusi dan transfer ilmu kepada para pemuda NTB. “Nanti kita buat event di NTB, mereka ini lah yang nanti akan membangun komunitas kreatif di NTB,” katanya. Adapun arahan Presiden yang disebutnya untuk tahun 2020 ini menargetkan total sepuluh juta UMKM untuk masuk atau terhubung ke ekosistem digital. Terhitung sejak 14 Mei 2020, Gerakan Bangga Buatan Indonesia, telah mencapai penambahan 789 ribu unit UMKM yang masuk ke ekosistem digital. Ia yakin di akhir tahun target yang ditentukan akan mampu tercapai. Ia juga menjelaskan bahwa ada dua hal dalam digitalisasi UMKM, pertama memperluas akses pasar, baik itu domestik dan global. Kedua, memperbaiki proses bisnis yang lebih efisien. Selain itu, digitalisasi juga akan memberikan kemudahan untuk UMKM memperluas akses dari pembiayaan. Teten juga turut menyoroti bahwa pasca pandemi Covid-19 akan ada tuntutan mengenai kualitas standarisasi produk, aspek kesehatan akan menjadi pertimbangan utama konsumen, terutama untuk produk makanan dan minuman. “Sehingga proses produksinya harus betul-betul higenis, produknya harus terbebas dari virus, karena itu mulai dari bagaimana di produksi hingga packaging harus menjamin aspek-aspek itu,” sambungnya. Sementara untuk fokus kedepan adalah melakukan pemberdayaan, pembinaan untuk UMKM yang memiliki produk yang potensial untuk ekspor. Berdasarkan arahan Presiden, ekspor UMKM harus mampu naik dua kali lipat, yang saat ini baru pada angka 14%. “Diperlukan kolaborasi semua pihak baik kementerian dan lembaga, dunia usaha, akademisi agar seluruh inisiasi dalam memastikan seluruh produk UMKM menguasai pasar nasional dan global,” pungkasnya. (SR) Let's block ads! (Why?)

Komentar