ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (6/7/2020)
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Sumbawa terus menggeliat. Data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mencatat sebanyak 25 BUMDes yang masuk kategori maju. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumbawa, Varian Bintoro, S.Sos., M.Si mengakui hal itu. Menurutnya tolak ukur kemajuannya dilihat dari unit pelayanan usaha. BUMDes maju tidak hanya bergerak di bidang simpan pinjam melainkan berkembang ke bidang lain, seperti melahirkan dan memasarkan produk sendiri. “Contohnya teh dari daun kelor yang diproduksi oleh BUMDes Desa Kreke. Di Labuan Bontong, BUMDes-nya juga mampu memproduksi abon ikan,” ungkap Varian Bintoro.
Namun, mantan Kabag Pemerintahan Setda Sumbawa ini juga tak menampik masih banyak juga BUMDes yang pengelolaannya belum maksimal. Unit usaha terbatas, bahkan Sumber Daya Manusia (SDM) pun masih minim. Untuk itu DPMD akan terus memacu perkembangan setiap BUMDes. Karena kemajuan desa juga bisa dilihat dari perkembangan BUMDes di desa bersangkutan. ”Dalam setiap waktu saya dan teman-teman yang terlibat dalam pendampingan itu terus memantau mana BUMDes yang belum maju, belum bergerak untuk dibantu dan dibina untuk bisa bergerak maju. Sedangkan bagi BUMDes yang sudah maju akan terus didukung. Misalnya ada BUMDes yang membackup UMKM, nanti dibantu untuk ijin halal nya, dari BPOMnya, semuanya kita bantu untuk memudahkan,” tandasnya.
Ia berharap agar kepala desa melakukan penguatan terhadap BUMDes. Penyertaan modal oleh desa juga harus ditingkatkan. Sebab keberadaan BUMDes sangat penting sebagai penguatan ekonomi kerakyatan. Menggerakan serta membantu mengangkat potensi-potensi yang ada di desa guna mencapai target satu desa satu produk. “Sasaran kita satu desa satu produk. One village one produk istilahnya. Dan kalau BUMDes bagus berkembang, desa bisa memberikan suntikan dana,” pungkasnya. (SR)
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar