ProSumbawa MATARAM, samawarea.com (17/6/2020)
Kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat harus diatensi secara bersama-sama. Terlebih banyak penyalahguna adalah mereka yang berada di tentang usia produktif. Untuk mencegah penyebaran dan penyalahgunaan narkoba, bukan hanya tanggung jawab Badan Narkotika Nasional (BNN) saja, namun, seluruh stakeholder harus bersama berjalan beriringan dan bergandeng tangan untuk mengatasi masalah ini. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menerima silaturahim Kepala BNN NTB Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra di ruang kerja Wagub Kantor Gubernur NTB, Rabu (17/6/20).
Wagub mengatakan, berbagai upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba telah dilakukan oleh pemerintah. Salah satu program Pemprov NTB yang mendukung pencegahan narkoba yakni Revitalisasi Posyandu. Dimana para kader di lingkungan dan dusun harus paham betul tentang bahaya narkoba. “Bisa kita bayangkan jika semua bergerak dari segala penjuru ini akan lebih optimal dan itu yang kita harapkan. Edukasi ini harus dilakukan terus menerus supaya anak-anak di NTB tidak terjerumus, dan berharap potret di NTB ini membaik”, ungkap Wagub.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNN NTB Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra mengatakan tahun ini peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2020 akan dilaksanakan secara virtual di Kantor BNN masing-masing. Nantinya, HANI akan dihadiri secara virtual oleh Presiden RI dan sekaligus akan me-launching website aduan bagi masyarakat untuk ASN yang terlibat narkoba.
Gde Sugianyar mengatakan selama ini BNN telah mensosialisasikan apabila ada keluarga di lingkungan sekitar yang merupakan korban penyalahguna narkoba dan bukan terlibat jaringan pengedar maka dipersilahkan datang ke BNN until direhabilitasi, “Silakan datang ke BNN, di sana akan direhabilitasi secara gratis dibiayai oleh negara”, tambahnya. (SR)
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar