ProSumbawa MATARAM, samawarea.com (11/6/2020)
Masa pandemi ini, nyaris semua kegiatan terganggu atau setidaknya tidak bisa dilakukan secara normal, salah satunya adalah kegiatan pendidikan. Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menyampaikan bahwa di masa pandemi ini pendidikan tetap berjalan, hanya dilaksanakan dengan cara yang berbeda. “Untuk kegiatan belajar mengajar, dilakukan dari rumah secara online, semi online dan konvensional. Untuk daerah-daerah yang pelosok dilaksanakan secara semi online dan konvensional,” kata Wakil Gubernur dalam acara Webinar IKA MP S3 UNJ Pusat dan Wilayah NTB yang berlangsung Kamis 11 Juni 2020.
Untuk memastikan proses belajar mengajar itu terealisasi, Pemerintah memberikan fasilitas paket internet pada momen-momen tertentu seperti saat ujian dan kegiatan belajar mengajar lainnya. Bahkan, sambungnya dalam acara yang bertemakan “Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Menghadapi Era Pandemi dan Teknologi Global” tersebut, di masa pandemi ini justru banyak karya yang diciptakan oleh putra-putri NTB. Karya tersebut adalah bentuk kesungguhan masyarakat NTB untuk mewujudkan program industrialisasi. “Banyak karya-karya anak NTB seperti motor listrik, mesin-mesin olahan , prototipe permesinan, semua itu akan kita gunakan di NTB,” tegas Wakil Gubernur.
Untuk mempertahankan produk mesin di NTB, Pemerintah melakukan stimulus IKM yang memproduksi mesin-mesin dengan melaksanakan pabrikasi sebanyak 2.133 unit mesin karya anak-anak NTB. “Kalau bukan kita yang memulai membeli, siapa lagi yang akan menghargai produk-produk anak-anak kita, dan itu luar biasa sekali,” tuturnya.
Ia berpesan agar pemerintah dan masyarakat dapat memanfaatkan Pandemi ini untuk meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang untuk mewujudkan NTB Gemilang. “Masa pandemi ini jangan kita ratapi, tapi justri kita pakai untuk membangkitkan kemandirian kita dalam segala hal, termasuk memberi tempat bagi produk-prosuk NTB, produk-produk SMK kita untuk kita gunakan masuk dalam industri, tentunya difasilitasi oleh pemerintah,” pesannya. (SR)
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar