ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (16/6/2020)
Puluhan petani di wilayah Kecamatan Plampang dan Labangka Kabupaten Sumbawa yang tergabung dalam Aliansi Petani Jagung (APJ) menggelar aksi demo, Selasa (16/6/2020) siang. Mereka mendatangi Kantor Bupati Sumbawa dan Gedung DPRD setempat untuk menyampaikan tuntutan. Salah satunya menuntut kenaikan harga jagung. Sebab di tengah produksi jagung menurun akibat terserang hama ulat, petani dihadapkan dengan anjloknya harga jagung.
Laporan langsung Boerhanuddin wartawan samawarea.com Kepala Biro Sumbawa Bagian Timur, bahwa aksi demo itu diawali di Kantor Camat Plampang. Melibat 200 massa tani yang dikoordinir Muhammad Husnaini didampingi Muhammad Sidik, menyampaikan beberapa tuntutan. Yakni meminta Camat Plampang segera menonaktifkan aktivitas gudang selama harga jagung masih anjlok. Mendesak Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa segera mengoptimalkan harga acuan pembeli di tingkat petani agar tidak terjadi monopoli harga. Mendesak Pemda Sumbawa membuat regulasi tetap (Perda) penentu harga pokok penbelian (HPP) terhadap komoditas jagung di Kabupaten Sumbawa.
Tuntutan lainnya, meminta Bupati Sumbawa segera menaikkan harga jagung di atas harga (HPP) harga pembelian pemerintah. Mendesak DPRD Sumbawa meninjau kembali harga jagung di lapangan dan menaikkan harga jagung maksimal 3.950/Kg minimal 3.500/Kg. Bahkan massa mengancam jika tuntutan mereka tidak dipenuhi dalam waktu sesingkat-singkatnya, maka akan mengambil tindakan yang benar menurut mereka.
Dalam aksinya, massa yang datang menggunakan 4 armada truk dan 3 pick-up ini dikawal ketat dari aparat Polsek Plampang. Selain menjaga situasi tetap kondusif juga mengatur jalannya aksi agar tertib dan mematuhi protocol kesehatan di masa pandemic Covid.
Camat Plampang, Abdul Haris S.Sos di hadapan massa aksi menyampaikan terima kasih atas aksi yang digelar secara damai dan tertib. Ia berjanji akan menindaklanjuti tuntutan itu berkoordinasi dengan pihak terkait.
Setelah puas berorasi di Kantor Camat, massa melanjutkan perjalanan ke Kantor Bupati Sumbawa lalu berlanjut ke Gedung DPRD Sumbawa untuk menyampaikan aspirasi yang sama. Massa langsung disambut Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah yang didampingi Kapolres AKBP Widy Saputra SIK, Sekdis Pertanian dan pejabat lainnya.
Dalam kesempatan itu Kapolres menilai aksi itu berlangsung aman, tertib dan damai. Ia berpesan agar kondisi itu tetap dijaga terutama mematuhi protocol kesehatan pencegahan Covid dengan tetap mengenakan masker. Menurut Kapolres, bahwa setiap persoalan pasti ada solusinya dan pemerintah tidak akan menutup mata terhadap kondisi masyarakat. “Silakan sampaikan apa yang menjadi tuntutan agar bisa disikapi dan dicarikan solusi,” ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Sumbawa yang akrab disapa Haji Mo’ mengakui kondisi petani jagung di Kabupaten Sumbawa. Karena itu pemerintah daerah mencari solusi dengan mendorong eksport jagung ke luar negeri seperti tujuan Filipina yang belum lama dilakukan. Eksport jagung ini ungkap Haji Mo’ salah satu upaya untuk mendongkrak harga jagung. Kemudian soal regulasi, Haji Mo’ mengaku bahwa pembuatan Perda bukan hanya menjadi kewenangan Bupati tapi bersama DPRD. Karenanya Pemda terus mencari solusi agar para petani keluar dari permasalahan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan. (BUR/SR)
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar