Balita Penderita Tumor Mata Tiba di RS Sanglah Bali, Menunggu Jadwal Operasi

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (29/5/2020) Amri Zuhairi—balita penderita tumor mata (Retino Blastoma) tiba di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali, Jumat (29/5/2020) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. Amri berangkat menggunakan mobil ambulance dari RSUD Sumbawa, Kamis (28/5) pukul 11.00 Wita, menempuh perjalanan selama 14 jam. Amri didampingi kedua orang tuanya, Abdul Manan dan Musihani serta Ibu Jamila–relawan yang sejak awal mendampingi Amri. “Alhamdulillah, perjalanan aman dan lancar. Semua proses telah dilalui, baik syarat administrasi maupun standar perjalanan di tengah pandemi covid19 ini,” kata Koordinator Rumah Zakat NTB, Repi S yang selalu memonitor perjalanan dan kondisi Amri, Jumat pagi ini. Untuk memudahkan pengurusan selanjutnya di RS Sanglah Bali, ungkap Repi, orang tua Amri dan Ibu Jamila, akan dibantu relawan Rumah Zakat di sana. Hasil koordinasinya, relawan Rumah Zakat siap untuk mendampingi dari awal hingga akhir penanganan Amri. “Ini adalah ikhtiar kita bersama, guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut dengan harapan Adek Amri diberikan kesembuhan,” cetus Repi. Mewakili keluarga Amri, Repi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan support baik materil maupun moril. “Tentu doa-doa yang tulus dan donasi, tetap diharapkan selama proses perjalanan, pengobatan sampai Adek Amri bersama keluarga kembali ke Sumbawa dengan sehat dan selamat,” imbuhnya. Untuk diketahui, Amri terserang penyakit Retino Blastoma yaitu kanker atau tumor yang menyerang retina yang berada di bagian belakang dari dinding bola mata. Gejala penyakit ini sudah terasa sejak setahun lalu berawal dari jatuhnya Amri dari sepeda mini, Mei 2019 lalu. Namun parahnya baru muncul beberapa minggu belakangan ini. Terjadi pembengkakan pada mata. Bahkan bola matanya menyembul keluar dan menggantung. Untuk menanganinya tidak ada jalan lain kecuali melalui operasi. Dan operasi itu tidak bisa dilakukan di Sumbawa maupun Mataram, melainkan di Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali. Tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar. Sementara secara ekonomi orang tuanya yang hanya berporofesi sebagai tukang ojek ini tidak mampu untuk membiayai pengobatan Amri. Berkat bantuan para relawan dan dermawan, harapan untuk membawa Amri ke RS Sanglah Bali terwujud. (JEN/SR) Let's block ads! (Why?)

Komentar